Bagi orang yang baru mengenal dunia Akuntansi, pasti akan merasa kesulitan dalam memahami saldo normal pada masing-masing akun yang digunakan pada pembukuan akuntansi sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan penentuan saldo normal ini adalah untuk menunjukkan saldo debit dan kredit pada sebuah akun sebelum melakukan pembukuan. Nah, bagaimana sih cara mudah untuk memahami saldo normal akun-akun pada akuntansi?
Mari kita ingat persamaan dasar akuntansi berikut ini:
Posisi “ASET” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kiri. Sisi kiri ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong ASET memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan ASET bertambah maka akan dicatat pada sisi DEBIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan ASET berkurang maka akan dicatat pada sisi KREDIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong ASET:
Posisi “LIABILITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Sisi kanan ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong pada LIABILITAS memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS bertambah maka akan dicatat pada sisi KREDIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS berkurang maka akan dicatat pada sisi DEBIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong LIABILITAS:
Daftar Akun Liabilitas:
Posisi “EKUITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Namun, tidak seperti akun Liabilitas. Penentuan saldo normal pada akun-akun yang tergolong EKUITAS terbagi menjadi dua. Perhatikan persamaan berikut:
Salah satu akun golongan Ekuitas adalah pendapatan. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Pendapatan berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun PENDAPATAN memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Pendapatan bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Pendapatan berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.
Daftar Akun Pendapatan:
Akun Biaya juga termasuk pada golongan akun Ekuitas. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Biaya berada pada sisi kanan persamaan NAMUN bertanda NEGATIF.Tanda negatif ini menandakan bahwa saldo normal akun Biaya merupakan kontra dari saldo normal Ekuitas. Sehingga akun BIAYA memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti jika saldo akun Biaya bertambah maka akan dicatat di sisi DEBIT, sedangkan jika saldo akun Biaya berkurang maka akan dicatat di sisi KREDIT.
Akun lain yang termasuk pada golongan Ekuitas adalah akun Modal. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Modal berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun MODAL memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Modal bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Modal berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.
Nah, itu dia penjelasannya… semoga membantu kalian untuk lebih mudah memahami saldo normal akun-akun dalam Akuntansi ya. Semangat belajar!
Manggar Wulan Kusuma, S.E., M.Si., Ak.
Mau isi saldo awal tapi bingung posisi akun harus diinput pada sisi debit atau kredit? Kawan Kledo bisa pelajari di sini ya!
“Saldo Awal” pada “Akun” merupakan angka atau nominal yang dimiliki perusahaan pertama kali dalam memulai sebuah usaha untuk periode ke depan. Bisa jadi, “Saldo Awal” merupakan nominal untuk setiap akun yang diinput oleh kawan Kledo, ketika pertama kali menggunakan Kledo. Dengan kata lain, “Saldo Awal” juga boleh berupa mutasi dari sistem yang lama, untuk memulai Kledo. Untuk pengisian “Saldo Awal” bisa kawan Kledo pelajari di Cara Mengisi Saldo Awal ya!
Sebelum mengisikan “Saldo Awal”, tentu kawan Kledo harus mengetahui posisi “Saldo Normal Akun” dari masing-masing akun. Dalam ilmu akuntansi, setiap akun mempunyai posisi “Saldo Normal” mutlak dan tidak bisa diubah, sebagai dasar dalam prinsip pembukuan berpasangan. Suatu akun dapat memiliki saldo normal di posisi Debit (Dr) maupun Kredit (Kr). Untuk memahami konsep dengan lebih mudah, ada pengelompokan akun dalam penentuan “Saldo Normal Akun”, seperti pada bagan di atas.
Apa maksud dari “Saldo Normal Akun” pada sisi Debit (Dr) maupun Kredit (Cr)? Ketika dilakukan pencatatan transaksi, penambahan/pengurangan akun tersebut bergantung pada posisi “Saldo Normal Akun”. Misal, kita ambil contoh kawan Kledo melakukan pembayaran “Beban” untuk Konsumsi sebesar Rp 350.000 menggunakan akun “Utang” diposisi “Liabilitas”. Penambahan transaksi “Beban” bergantung pada “Saldo Normal Akun” di posisi Debit (Dr). Sebaliknya, “Utang” memiliki “Saldo Normal Akun” di posisi Kredit (Cr) . Maka, jurnal yang tepat untuk transaksi ini yaitu:
Biaya Konsumsi 350.000Utang……………………………….350.0000
Kawan Kledo tidak paham akuntansi? Tidak masalah dong. Yuk dibahas “Saldo Normal Akun” satu per satu pada Kledo, agar kawan Kledo lebih mudah dalam menginput “Saldo Awal”!
“Aset” di sini menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Aset”. Tentu saja bukan hanya sekedar “Aset Tetap”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Aset”. Aset atau Aktiva atau juga biasa disebut dengan Harta merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimilki oleh perusahaan, dapat digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan dapat diukur dengan satuan moneter. “Saldo Normal” untuk “Aset” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Aset” ditandai kepala akun nomor 1 (satu). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 1 (satu) ini pada sisi Debit (Dr).
Kategori “Kas & Bank” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.
Di Kledo, “Kas & Bank” ditandai dengan kode 1-100xx.
Kategori “Akun Piutang”, “Persediaan”, dan “Aktiva Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Sama seperti “Kas & Bank”, kategori ini masih menjadi bagian dari aset lancar.
Di Kledo, “Akun Piutang” ditandai dengan kode 1-101xx. Sedangkan, untuk “Persediaan” ditandai dengan kode 1-102xx.
Kemudian untuk kategori “Aset Lancar Lainnya”, termasuk “Prepaid Tax” dan “Prepaid Expense” juga bagian dari “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.
Di Kledo, akun “Prepaid Expense” dan “Aset Lancar Lainnya” 1-104xx. Sedangkan “Prepaid Tax” ditandai dengan kode 1-105xx.
Yang terakhir, ada kategori “Aset Tetap” dan “Investasi” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset tidak lancar.
Di Kledo, “Aset Tetap” ditandai dengan kode 1-107xx dan “Akumulasi Penyusutan Aset” ditandai dengan kode 1-1075x. Sedangkan “Investasi” ditandai dengan kode 1-108xx.
Bagaimana dengan “Aset” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Aset” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).
Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Aset”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Aset” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Aset” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Aset” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Aset” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.
Apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada Cara Menambah Jurnal Umum ya!
Jenis-Jenis Saldo Normal Akun
Selain definisi dan fungsi, Anda juga sebaiknya memahami jenis-jenis dari saldo ini. Sebelumnya sudah disinggung sedikit dalam tabel di atas.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis saldo normal akun yang perlu Anda pahami beserta contoh:
16Ketika menyusun laporan keuangan, setiap akun rekening pasti dihitung jumlah saldonya.
Dalam kondisi normal, jumlah saldo debit akan lebih besar daripada jumlah saldo kredit.
Hal ini karena saldo normal asetnya berada di sebelah kiri atau debit.
Asset yang dimaksud berupa harta atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Entah itu berupa uang tunai, piutang, perlengkapan fasilitas, gedung, tanah, persediaan barang, dan sebagainya.
Contoh Saldo Normal Akuntansi
Seperti yang kita ketahui, fungsi saldo normal akuntansi adalah untuk membantu pemilik bisnis membuat laporan keuangan. Untuk itu, berikut contoh saldo normal akuntansi yang seimbang antara debit dan kredit:
Dari tabel di atas, pencatatan atas penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam suatu akun disajikan sebagai berikut:
B. Saldo Normal Liabilitas
“Liabilitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Liabilitas atau Pasiva atau juga biasa disebut dengan Hutang atau Utang merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Tentu saja bukan hanya sekedar “Hutang”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Liabiltas”. “Saldo Normal” untuk “Liabilitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Liabilitas” ditandai kepala akun nomor 2 (dua). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 2 (dua) ini pada sisi Kredit (Cr).
Kategori “Akun Hutang” dan “Kewajiban Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Kategori ini masih menjadi bagian dari Kewajiban Lancar atau Liabilitas Jangka Pendek.
Di Kledo, “Akun Hutang” ditandai dengan kode 2-201xx. Untuk kelompok Hutang Lain-lain ditandai dengan kode 2-202xx. Biaya dan Bunga Terhutang ditandai dengan kode 2-203xx. Sedangkan “Hutang Bank” ditandai dengan kode 2-204xx.
Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” terkait Hutang Pajak juga masuk pada “Liabilitas”, lebih tepatnya merupakan bagian dari Liabilitas Jangka Pendek.
Di Kledo, kelompok Hutang Pajak ini ditandai dengan kode 2-205xx.
Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” termasuk Hutang Pemegang Saham dan “Kewajiban Jangka Panjang” juga masuk pada “Liabilitas”.
Di Kledo, kelompok Hutang Lancar Lainnya ditandai dengan kode 2-206xx. Kemudian, untuk “Kewajiban Jangka Panjang” ditandai dengan kode 2-207xx.
Bagaimana dengan “Liabilitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Liabilitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).
Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Liabilitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Liabilitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Liabilitas” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti “Aset”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Baca juga: Kode Akun Akuntansi: Berikut Pembahasan Lengkap dan Contohnya
Apa itu Saldo Normal Akun?
Saldo normal dapat memiliki jenis akun tertentu, entah itu saldo debit maupun kredit berdasarkan klasifikasinya.
Mungkin saja sebuah akun yang diharapkan memiliki saldo normal sebagai debit sebenarnya memiliki saldo kredit, dan sebaliknya, tetapi situasi ini seharusnya minoritas.
Saldo normal untuk setiap jenis akun dapat Anda lihat dalam tabel berikut ini!
Akun kontra berisi saldo normal yang merupakan kebalikan dari saldo normal untuk golongan akun tersebut.
Selain itu, akun kontra yang disebutkan dalam tabel sebelumnya biasanya ditetapkan sebagai akun cadangan terhadap penurunan saldo biasa di akun yang dipasangkan.
Misalnya, akun kontra aset seperti penyisihan piutang ragu-ragu berisi saldo kredit yang dimaksudkan sebagai cadangan terhadap piutang yang tidak akan dibayar.
Akun kontra ekuitas biasanya mengacu pada saham treasury, yaitu saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan.
Dan dengan demikian memiliki saldo normal yang merupakan kebalikan dari saldo normal untuk akun ekuitas.
Baca juga: Cara Membuat Neraca Saldo Lengkap dengan Contoh, Mudah!
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa suatu akun mungkin berisi saldo yang kebalikan dari saldo normalnya, seperti:
Jadi intinya, saldo normal akun adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan mengacu pada saldo debit atau kredit dalam akun tertentu.
Sebagai contoh, akun di sisi kiri persamaan akuntansi akan bertambah dengan entri debit dan akan memiliki saldo normal debit (DR).
Bagaimana? Apakah sampai disini Anda sudah paham?
Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya!
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Apa Saja Fungsi Saldo Normal Akun?
Setelah mengetahui dan memahami pengertiannya, Anda juga perlu tahu apa saja fungsi dari saldo normal akun.
Pembukuan entri ganda dalam saldo akun ini memungkinkan bisnis untuk memelihara catatan keuangan yang akurat dan andal.
Metode pencatatan transaksi keuangan ini tidak akan ada tanpa saldo normal.
Penting untuk dicatat bahwa akun yang memiliki saldo kredit normal dapat memiliki saldo debit atau tidak.
Ini mungkin terjadi karena kesalahan saat merekam entri.
Mengetahui berapa saldo normal untuk akun tertentu adalah penting untuk mengidentifikasi kesalahan entri data dengan mudah.
Ada alasan lain untuk akun dengan saldo kredit normal untuk menunjukkan saldo debit atau sebaliknya.
Hasil ini dapat dikaitkan dengan entri yang membalikkan transaksi yang ada di tahun sebelumnya dan sudah di-nol-kan dari akun.
Atau, seorang pemegang pembukuan mungkin telah membuat entri pengimbang sebelum entri yang dimaksudkan untuk dikompensasikan.
Jika Anda melihat akun tidak menampilkan saldo normal seperti yang diharapkan, itu adalah tanda bahaya.
Jika alasannya tidak segera jelas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan pemegang buku atau akuntan Anda secepatnya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa fungsi dari saldo ini adalah sebagai berikut:
Pengklasifikasian Riil Account
Sebagaimana telah Anda simak dalam penjelasan artikel sebelumnya, akun riil dalam akuntansi meliputi neraca saldo, berupa asset, modal, dan utang.
Saat riil account yang masuk dalam kelompok neraca keuangan, maka pastikan saat bertambah berada di golongan debit.
Dan ketika riil account berkurang, maka catat ke golongan kredit.
Baca juga: Memahami Tentang Akun Pendapatan dalam Akuntansi
Jenis-Jenis Saldo Normal Akuntansi
Saldo normal akuntansi merupakan kebijakan atau aturan akuntansi yang dapat memperkirakan klasifikasi akun dalam posisi kredit dan debit pada sebuah pembukuan. Ada beberapa jenis saldo normal akuntansi berdasarkan pengelompokkan aturan akuntansi yang ada. Jenis-jenis saldo normal ini akan menjadi penentu dari setiap laporan keuangan.
Pada saldo normal, akun aset biasanya akan lebih banyak ditempatkan di sisi debit. Aset ini bisa berupa harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, baik itu berupa kas, piutang, perlengkapan, persediaan barang, atau sesuatu yang dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun barang baku juga masuk dalam sebuah aset ini. Aset tetap seperti gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang dimiliki perusahaan.
Jurnal, Aplikasi Keuangan yang Dapat Membantu Anda dalam Pembukuan
Kembangkan bisnis Anda dengan memulai pembukuan yang benar mulai sekarang dengan software akuntansi dari Mekari Jurnal.
Ada beragam fitur yang diberikan, seperti:
Penggunaan software akuntansi seperti Jurnal akan mempermudah Anda dalam mengelola arus transaksi dan juga informasi akuntansi bisnis Anda.
Silakan coba aplikasi Jurnal secara gratis selama 14 hari.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Nah, demikianlah sedikit informasi terkait saldo normal akun dalam akuntansi beserta fungsi, contoh dan jenis-jenisnya.
Semoga artikel ini bisa membantu meningkatkan wawasan Anda dalam pengelompokan akun berdasarkan posisi kredit maupun debit pada pembukuan akuntansi.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA merupakan bagian tak terpisahkan bagi setiap nasabah BCA dalam bertransaksi. Dengan dua tipe kartu ini, kamu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mudah dan nyaman seperti belanja online ataupun belanja langsung di merchant, hingga setor dan tarik tunai.
Tahukah kamu kalau Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA itu ada banyak tipe? Nah biar bisa bedain tipe-tipe Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA, yuk cek di bawah ini.
Secara garis besar Kartu Debit BCA terbagi menjadi dua, yaitu Debit BCA Mastercard dan GPN. Untuk membedakan dua kartu ini sangat mudah, yaitu melalui logo yang ada di bagian depan kartu.
Sementara Kartu Kredit BCA saat ini memiliki enam tipe. Sama dengan Kartu Debit BCA, setiap tipe Kartu Kredit BCA ini dapat dibedakan lewat logo yang tertera di bagian depan kartu. Cek daftar Kartu Kredit BCA dengan logonya berikut.
Itu dia beragam tipe Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA lengkap dengan logonya masing-masing. Mana aja yang kamu sudah miliki saat ini?
Jangan lupa bagikan informasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA ini ke teman atau keluarga ya Goodfriends.
Kita semua sudah mengetahui bahwa ilmu akuntansi adalah salah satu ilmu penting yang harus dipelajari dan dipahami, khususnya bagi pemilik bisnis. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah laporan keuangan, pemilik bisnis harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sistem akuntansi sehingga dapat mengetahui asal-usul setiap transaksi untuk menghasilkan laporan keuangan yang sempurna.
Baca juga: Laporan Keuangan adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya
Agar proses pembukuan keuangan dapat dilakukan dengan baik, terlebih dulu kita harus memahami tentang saldo normal akuntansi. Dengan pemahaman yang tepat terkait hal ini, maka akan memudahkan dalam melakukan analisis transaksi dan pembuatan laporan keuangan.
Secara umum, saldo normal akuntansi adalah sebuah kebijakan akuntansi dalam menetapkan prinsip pembukuan dengan berpasangan. Saldo normal diterapkan agar posisi debit dan kredit pada transaksi bisa dicatat sesuai dengan realita.
Saldo normal akuntansi dapat menjadi insight atau wawasan bagi pemilik perusahaan untuk menetapkan sebuah kebijakan kedepannya. Oleh karena itu, mengisi saldo normal adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan, dalam posisi kredit atau debit sesuai prinsip akuntansi.
Baca juga: Insight adalah Kunci Memahami Perilaku Konsumen. Apa Iya?
Dengan demikian sebagai pebisnis yang memiliki penghasilan atas penjualan perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang hal ini, dimulai dari mengetahui saldo normal penjualan ataupun saldo normal pendapatan diterima dimuka.
Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta contoh saldo normal akuntansi.
Sebagai Penentu antara Saldo Debit dan Kredit
Dalam sistem akuntansi terdapat dua hal yang menghasilkan keseimbangan dalam laporan keuangan, yaitu debit dan kredit. Kedua hal tersebut yang akan menunjukkan posisi aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang lainnya.
Setelah mengetahui posisi setiap akun dalam debit dan kredit, pemilik usaha juga dapat memahami mekanisme debit dan kredit. Mendebit berarti melakukan sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di sebelah kiri sesuai dengan akun yang bersangkutan. Sedangkan, mengkredit merupakan melakukan pencatatan dalam akuntansi di sebelah kanan.